SALATIGA - Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1445 Hijriah, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salatiga menggelar acara Yatiman / Santunan kepada Anak Yatim Piatu dan doa bersama yang diselenggarakan di selasar dalam Rutan Salatiga. Selasa (25/07/2023).
Kegiatan diawali dengan doa bersama, yasinan dan tahlilan yang dipimpin Ustadz Nahrawi Parjono dan diikuti oleh seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) bergama Islam.
Baca juga:
Anies Baswedan di Mata Seorang Sulfikar Amir
|
Kepala Rutan Salatiga Andri Lesmano mengatakan kegiatan peringatan tahun baru Islam kali ini sebagai salah satu program pembinaan kerohanian sekaligus momentum untuk berhijrah menjadi pribadi yang lebih baik.
"Kegiatan ini sebagai salah satu wujud program pembinaan kerohanian sekaligus momentum untuk hijrah menjadi pribadi yang lebih baik, " ujarnya.
Andri menjelaskan dalam peringatan tahun baru kali ini juga untuk memupuk rasa kebersamaan dan menjadi bentuk rasa syukur sekaligus kepedulian kepada sesama dan tentunya anak yatim piatu.
"Peringatan tahun baru Islam kali ini juga sebagai wujud untuk memupuk rasa kebersamaan dan menjadi bentuk rasa syukur sekaligus kepedulian kepada sesama dan tentunya anak yatim piatu yang pada hari ini kita hadirnya sebanyak tujuh orang anak dari wilayah Kota Salatiga, " jelasnya.
Andri mengutarakan bahwa Rutan Salatiga terus berupaya memberikan program pembinaan untuk menjadikan WBP yang taat beragama dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi tidak mengulangi pelanggaran hukum.
"Setelah kemarin Senin ibadah difokuskan untuk WBP Kristiani hari ini kami adakan program kegiatan doa bersama dan yatiman yang diikuti seluruh WBP Islam berjumlah 154 orang, sehingga seluruh WBP mendapatkan program pembinaan tanpa kecuali, " lanjutnya.
Dalam kegiatan kali ini juga menghadirkan penampilan grup rebana Al Hijrah yang membawakan shalawat dan lagu-lagu Islami dengan beranggotakan WBP dan digawangi oleh Saadah salah satu WBP yang terjerat perkara penggelapan yang kebetulan berprofesi sebagai penyanyi qasidah sehingga menjadi salah satu penyemangat bagi para WBP untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama.
Kegiatan ditutup Tausiah dengan tema memperbaiki diri dan berhijrah menjadi pribadi yang lebih baik dijalan Allah SWT oleh KH Solikin dari Candirejo Tuntang Kabupaten Semarang.
(Hms Rutan Salatiga)